Description:
Penelitian ini bertujuan mengetahui proses penyembuhan luka bakar derajat II pada kulit punggung tikus putih jantan dengan pemberian ekstrak etanol daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.) secara in vivo. Induksi panas menggunakan logam berdiameter 1 cm. Subjek penelitian ini adalah 24 ekor tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus yaitu kelompok 1 (kontrol sakit), kelompok 2 (pembanding), kelompok 3 (vaselin album), kelompok 4 (ekstrak etanol daun karamunting konsentrasi 2,5%), kelompok 5 (ekstrak etanol daun karamunting konsentrasi 5%) dan kelompok 6 (ekstrak etanol daun karamunting konsentrasi 10%). Perawatan dilakukan 1 kali sehari pada pagi hari selama 14 hari. Parameter yang diamati secara kualitatif adalah warna luka, terbentuknya keropeng, lepasnya keropeng dan pengamatan penurunan diameter luka menggunakan metode gravimetri. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada hari ke-2 untuk kelompok 4,5 dan 6 telah terbentuk keropeng, sedangkan untuk kelompok 1 dan 2 keropeng terbentuk pada hari ke-7 dan kelompok 3 keropeng terbentuk pada hari ke-4. Terjadi penurunan diameter luka pada konsentrasi ekstrak daun karamunting 5% dan 10% lebih cepat (p<0,05) dibandingkan dengan kelompok kontrol sakit dan pembanding. Penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak etanol daun karamunting memiliki aktivitas terhadap penyembuhan luka bakar derajat II dengan konsentrasi yang efektif 5% dan 10%.