Universitas Islam Bandung Repository

Studi Deskriptif Self Compassion pada Guru di Sekolah Dasar Dewi Sartika Bandung

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor
dc.creator Abidin, Antaza Naurania Izdhihar
dc.creator Sumaryanti, Indri Utami
dc.date 2016-08-10
dc.date.accessioned 2019-09-10T02:19:30Z
dc.date.available 2019-09-10T02:19:30Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/3860
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/21358
dc.description Abstract. Children with special needs require a different kind of education from regular children. One of the education option for them is an inclusive school. At Dewi Sartika Elementary School, there’s only one teacher in one classroom. These teachers handle the majority children with special needs. Besides teaching, these teachers have a role too as a care giver, it is someone who give some help and affection for those in needs. As a teacher, they face a lot of adversity or suffering, but these teachers show that they have self compassion, that is being kind to self when they do some mistakes, facing a difficulties and a failure. This research aimed to obtain a description of the teacher’s self compassion and the affecting factors including gender, personality, role of culture, and role of parents. Descriptive method is used with measuring instrument that refers to Kristin Neff’s to 9 subjects. The result is shows that 4 (44%) teachers with low self compassion and 5 (55%) teachers with high self compassion. In this research the most affecting factor of teacher’s self compassion is role of parents. Abstrak. Anak dengan kebutuhan khusus (ABK) memerlukan pelayanan pendidikan yang berbeda dengan anak reguler. Pilihan pendidikan untuk ABK adalah sekolah inklusi. Di SD Dewi Sartika, dalam satu kelasnya hanya terdapat satu guru kelas. Guru di sekolah ini menangani ABK yang menjadi mayoritas dalam satu kelas. Selain mendidik dan mengajar, guru di sekolah ini juga berperan sebagai care giver atau seseorang yang memberikan bantuan dan kasih sayang kepada yang membutuhkan. Sebagai guru, mereka menghadapi banyak kesulitan (suffering) dalam pekerjaannya. Tetapi guru menunjukkan bahwa mereka mempunyai self compassion, yaitu berlaku baik terhadap diri sendiri saat melakukan kesalahan, dihadapkan pada kesulitan dan kegagalan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran self compassion guru dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, diantaranya jenis kelamin, kepribadian, budaya dan pola asuh. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan alat ukur mengacu pada alat ukur dari Kristin Neff dan subjek penelitian sebanyak 9 orang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 44% guru dengan self compassion rendah atau 4 orang dan 55% guru dengan self compassion tinggi atau 5 orang. Dalam penelitian ini faktor yang paling mempengaruhi tinggi rendahnya self compassion guru adalah faktor pola asuh.
dc.description Anak dengan kebutuhan khusus (ABK) memerlukan pelayanan pendidikan yang berbeda dengan anak reguler. Pilihan pendidikan untuk ABK adalah sekolah inklusi. Di SD Dewi Sartika, dalam satu kelasnya hanya terdapat satu guru kelas. Guru di sekolah ini menangani ABK yang menjadi mayoritas dalam satu kelas. Selain mendidik dan mengajar, guru di sekolah ini juga berperan sebagai care giver atau seseorang yang memberikan bantuan dan kasih sayang kepada yang membutuhkan. Sebagai guru, mereka menghadapi banyak kesulitan (suffering) dalam pekerjaannya. Tetapi guru menunjukkan bahwa mereka mempunyai self compassion, yaitu berlaku baik terhadap diri sendiri saat melakukan kesalahan, dihadapkan pada kesulitan dan kegagalan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran self compassion guru dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, diantaranya jenis kelamin, kepribadian, budaya dan pola asuh. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan alat ukur mengacu pada alat ukur dari Kristin Neff dan subjek penelitian sebanyak 9 orang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 44% guru dengan self compassion rendah atau 4 orang dan 55% guru dengan self compassion tinggi atau 5 orang. Dalam penelitian ini faktor yang paling mempengaruhi tinggi rendahnya self compassion guru adalah faktor pola asuh.
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/3860/pdf
dc.rights Copyright (c) 2016 Prosiding Psikologi
dc.source Prosiding Psikologi; Vol 2, No 2, Prosiding Psikologi (Agustus, 2016); 658-664
dc.source Prosiding Psikologi; Vol 2, No 2, Prosiding Psikologi (Agustus, 2016); 658-664
dc.source 2460-6448
dc.subject Proceedings of Psychology
dc.subject Self Compassion, Suffering, Teacher, Care Giver.
dc.subject Psikologi
dc.subject Self Compassion, Suffering, Guru, Care Giver
dc.title Studi Deskriptif Self Compassion pada Guru di Sekolah Dasar Dewi Sartika Bandung
dc.title Studi Deskriptif Self Compassion pada Guru di Sekolah Dasar Dewi Sartika Bandung
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Descriptive
dc.type Deskriptif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Psikologi [970]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Psikologi

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account