Description:
Kondisi kemiskinan yang dialami pelajar menimbulkan kendala dalam kegiatas belajar disekolah. Hal tersebut terjadi pada siswa afirmasi yang merasakan kesulitan dalam mencapai prestasi yang baik di SMAN “X” Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara persepsi terhadap kemiskinan dengan motivasi belajar siswa afirmasi di SMAN “X” Kota Bandung. Teknik sampel yang digunakan adalah studi populasi yaitu sebanyak 53 responden. Pengumpulan data menggunakan alat ukur kuesioner yang disusun menggunakan teori kemiskinan dari Chambers (1997) dan motivasi belajar dari Gage dan Berliner (1979). Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan sebesar -0.619, hal ini menunjukan terdapat hubungan yang negatif dengan derajat korelasi yang tinggi antara persepsi terhadap kemiskinan dengan motivasi belajar pada siswa afirmasi di SMAN “X” Kota Bandung. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh data yang menunjukan secara umum siswa afirmasi yang menghayati kemiskinan sebanyak 36 siswa (67,9%) dan 17 siswa (32,1) tidak menghayati kemiskinan yng dialaminya. Adapun perilaku yang menunjukan motivasi belajar yang rendah yaitu lalai dalam tugas, berbincang bersama teman saat guru menerangkan, waktu yang digunakan untuk belajar masih sedikit, dan jarang memiliki target tertentu dalam mencapai prestasi.