Description:
Abstract. The purpose of this study was to obtain the right method for collagen extraction from tilapia swimming bubbles, utilizing tilapia fish maw waste into products that have high economic value and also to reduce pollution to the environment. The research methodology used consisted of two factors, namely extraction factors using acids and hydrothermal extraction factors. The research results show that hydrothermal extraction is the best extraction compared with acid extraction with reference to the yield yield produced by acid extraction 58.7% while hydrothermal extraction 49.48%. The parameters determined were water content analysis, total ash content, protein content with a value of 13.25%, 39.09%, protein content from acid extraction 11.99% and from hydrothermal extraction 10.25%. Based on this research, it can be concluded that the use of tilapia pool bubble waste (Oreochromis niloticus L) as an alternative to the use of collagen can be considered from the results obtained. Additional collagen characterization tests were needed to be carried out from the extracts of tilapia swimming pool waste (Oreochromis niloticus L) using FTIR instruments to determine the shape of the functional group of tilapia pool collagen And make formulations to make pharmaceutical preparations.Keywords: Collagen, Fish Maw, Tilapia, Acid Extraction, Hydrothermal Extraction Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan metode yang tepat pada ekstraksi kolagen dari gelembung renang ikan nila, memanfaatkan limbah gelembung renang ikan nila menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan juga untuk mengurangi pencemaran terhadap lingkungan. Metodologi penelitian yang digunakan terdiri dari dua faktor, yaitu faktor ekstraksi menggunakan asam dan faktor ekstraksi hidrotermal. Hasil penelitan menujukan bahwa ekstraksi hidrotermal adalah ekstraksi yang terbaik dibandingkan dengan ekstraksi asam dengan mengacu kepada hasil rendemen yang dihasilkan ekstraksi asam 58,7% sedangkan ekstraksi hidrotermal 49,48%. Parameter yang ditentukan adalah analisi kadar air, kadar abu total, kadar protein dengan nilai masing-masing 13,25%, 39,09%, kadar protein dari ekstraksi asam 11,99% dan dari ekstraksi hidrotermal 10,25%. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunan limbah gelembung renang ikan nila (Oreochromis niloticus L) sebagai alternaif pemanfaatan kolagen dapat dipertimbangkan melihat dari hasil yang didapat. Perlu dilakukan tambahan uji karakterisasi kolagen yang dihasilkan dari ekstrak limbah gelembung renang ikan nila (Oreochromis niloticus L) menggunakan instrumen FTIR untuk mengetahui bentuk gugus fungsi dari kolagen gelembung renang ikan nila. Serta membuat formulasi untuk dijadikan sediaan farmasetika.Kata kunci : Kolagen, Gelembung Renang, Ikan Nila, Ekstraksi Asam, Ekstraksi Hidrotermal