Abstract: The selection of modes for the movement to school in high school students is not a random process, but is influenced by many factors such as the socio-economic characteristics of the users and also the travel time factor, travel costs and travel distance. This research aims to know the sensitivity of high school students in an election mode of transportation to school. Research analysis method using Chi Square test, AHP and sensitivity analysis. The result of the research concludes that 99,7% of data variable of chi square test result are interrelated which include the distance of the student's residence to the school, the used mode by the student to the school, the travel time of the student, the cost of the student trip to the school, the ownership of the family vehicle, the income of the student's parents. Alternative modes of transportation to school most dominant chosen by the student based on the cost factor is car (pickup) 37%, motorcycles (pickup) 25%, and based on the time factor is motorcycles (bring themselves) 26%, motorcycles (pickup) 35%. The results of the sensitivity and elasticity analysis show that based on the cost factor of the student is sensitive to the school bus modes, angkot, walking and bicycle for close range. There is on efficient mode of public transportation based on the time factor, an efficient mode based on time factor is motorcycles (bring themselves and pickup).Key Words: sensitivity, elasticity, transportation modal selection Abstrak: Pemilihan moda untuk pergerakan ke sekolah pada pelajar tingkat SMA bukan merupakan proses acak, melainkan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti karakteristik sosial ekonomi pengguna moda transportasi dan juga faktor waktu tempuh, biaya perjalanan dan jarak perjalanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas siswa SMA dalam pemilihan moda transportasi ke sekolah yang akan mempengaruhi dalam menentukan kebijakan pemerintah untuk transportasi sekolah. Metode analisa penelitian ini menggunakan uji chi square, ahp dan analisis sensitivitas. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 99,7% variabel data hasil uji chi square saling berhubungan yang meliputi jarak tempat tinggal pelajar ke sekolah, moda yang digunakan pelajar ke sekolah, waktu tempuh perjalanan pelajar, biaya perjalanan pelajar ke sekolah, kepemilikan kendaraan keluarga, pendapatan orangtua pelajar. Alternatif moda transportasi ke sekolah yang paling dominan dipilih oleh pelajar berdasarkan faktor biaya adalah mobil (antar jemput) 37%, sepeda motor (antar jemput) 25%, dan berdasarkan faktor waktu yaitu sepeda motor (bawa sendiri) 26%, sepeda motor (antar jemput) 35%. Hasil analisis sensitivitas & elastisitas membuktikan bahwa berdasarkan faktor biaya pelajar sensitif terhadap moda bis sekolah, angkot dan berjalan kaki & sepeda untuk jarak dekat. Sedangkan tidak adanya moda angkutan umum yang efisien berdasarkan faktor waktu, moda yang efisien berdasarkan waktu adalah sepeda motor (bawa sendiri dan antar jemput).Kata kunci: sensitivitas, elastisitas, pemilihan moda transportasi
Pemilihan moda untuk pergerakan ke sekolah pada pelajar tingkat SMA bukan merupakan proses acak, melainkan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti karakteristik sosial ekonomi pengguna moda transportasi dan juga faktor waktu tempuh, biaya perjalanan dan jarak perjalanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas siswa SMA dalam pemilihan moda transportasi ke sekolah yang akan mempengaruhi dalam menentukan kebijakan pemerintah untuk transportasi sekolah. Metode analisa penelitian ini menggunakan uji chi square, ahp dan analisis sensitivitas. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 99,7% variabel data hasil uji chi square saling berhubungan yang meliputi jarak tempat tinggal pelajar ke sekolah, moda yang digunakan pelajar ke sekolah, waktu tempuh perjalanan pelajar, biaya perjalanan pelajar ke sekolah, kepemilikan kendaraan keluarga, pendapatan orangtua pelajar. Alternatif moda transportasi ke sekolah yang paling dominan dipilih oleh pelajar berdasarkan faktor biaya adalah mobil (antar jemput) 37%, sepeda motor (antar jemput) 25%, dan berdasarkan faktor waktu yaitu sepeda motor (bawa sendiri) 26%, sepeda motor (antar jemput) 35%. Hasil analisis sensitivitas & elastisitas membuktikan bahwa berdasarkan faktor biaya pelajar sensitif terhadap moda bis sekolah, angkot dan berjalan kaki & sepeda untuk jarak dekat. Sedangkan tidak adanya moda angkutan umum yang efisien berdasarkan faktor waktu, moda yang efisien berdasarkan waktu adalah sepeda motor (bawa sendiri dan antar jemput).