Universitas Islam Bandung Repository

Evaluasi Sistem Kerja Unit Crushing Plant (Narogong-I danNarogong -II) Dalam Upaya Mencapai Target Produksi 20.000 ton/hari pada Tambang Batugamping di PT Holcim Indonesia, Tbk Holcim Narogong Plant Bogor, Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Teknik
dc.creator Utama, Alwi Nugraha
dc.creator Sriyanti, Sriyanti
dc.creator Muchsin, Achmad Machali
dc.date 2019-08-09
dc.date.accessioned 2019-09-12T01:48:24Z
dc.date.available 2019-09-12T01:48:24Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/view/18641
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/22595
dc.description Abstract. For this limestone processing, the company uses two crushing plant units (Narogong-I and Narogong-II) which is run in turn with three shifts of work in one day, the company implementing two production schemes is two run one crushing plant unit (Narogong-I or Narogong-II) in one shifts of work, and ran two units crushing plant (Narogong-I and Narogong-II) in truns. There are man- made barriers, machine, and weather, cousing production targets achieved. Refers to a system of work and obstacles system that occurs at the time of production took place, the need for evaluation of a evaluation of an action whice has been established by the compay. Obstacles that occur during observations include: obstacles that can be avoided / Whd (late after a break, preparation of tools, leave early), and obstacles that cannot be avoided / Wtd (maintenance and rain): Work system with production scheme A, crushing unit Narogong plant-I shift work-1 for 74,80 minutes, work shift-2 for 72,47 minutes, 3rd work shift for 64,99 minutes, and in the Narogong-II plant crushing plant work-1 shift for 80, 42 minutes, 2nd work shift for 76,72 minutes, 3rd work shift for 98.49 minutes. Work system with production scheme B, work shift-1 for 110,6 minutes, work shift-2 for 114,06 minutes, work shift-3 for 86,19 minutes. By implementing the production A scheme on the 1st and 2nd shifts of production, the production is carried out at Narogong-II crushing plant unit and the 3rd work shift with the B production scheme, the company produces 19,545.67 tons / day, so as to reach the target, with apply the highest work efficiency at work-2 shift at Narogong-II crushing plant unit with production A scheme which reaches 87.62%, so if done every work shift the product will produce 20,602.80 tons / day.Keywords: Production Scheme, Production Target, Limestone Abstrak. Pengolahan batugamping ini, perusahaan menggunakan dua unit crushing plant (Narogong – I dan Narogong – II) yang dijalankan secara bergatian dengan tiga shift kerja dalam sehari, Perusahaan menerapkan dua skema produksi yaitu dengan menjalankan satu unit crushing plant (Narogong-I atau Narogong-II) dalam satu shift kerja, dan menjalankan dua unit crushing plant (Narogong-I dan Narogong-II) dalam satu shift kerja dengan bergantian. Selain sistem kerja yang dilakukan perusahaan, terdapatnya hambatan-hambatan yang terjadi saat produksi berlangsung yang disebebkan faktor manusia, faktor alat, dan gangguan cuaca, akan menyebabkan tidak tercapainya target produksi yang telah di tetapkan. Mengacu terhadap sistem kerja dan hambatan-hambatan yang terjadi pada saat produksi berlangsung, maka perlunya sebuah evaluasi untuk mengetahui pencapaian dari target produksi yang telah di tetapkan oleh perusahaan.Hambatan yang terjadi selama pengamatan antara lain: hambatan yang dapat dihindari/ Whd (terlambat setelah istirahat, persiapan alat, pulang lebih awal), dan hambatan yang tidak dapat dihindari/ Wtd  (maintenance dan hujan) : Sistem kerja dengan skema produksi A , unit crushing plant Narogong- I shift kerja-1 selama 74,80 menit, shift kerja-2 selama 72,47 menit, shift kerja ke-3 selama 64,99 menit, dan pada unit crushing plant Narogong-II shift kerja-1 selama 80,42 menit, shift  kerja-2 selama 76,72 menit, shift kerja ke-3 selama 98,49 menit. Sistem kerja dengan skema produksi B, shift kerja-1 selama 110,6 menit, shift  kerja-2 selama 114,06 menit, shift kerja ke-3 selama 86,19 menit. Dengan menerapkan skema produksi A pada shift kerja ke-1 dan ke-2 yang produksi dilakukan pada unit crushing plant Narogong-II dan shift kerja ke-3 dengan skema produksi B perusahaan menghasilkan 19.545,67 ton/hari, sehingga untuk mencapai target, dengan menerapkan efisiensi kerja tertinggi pada shift kerja-2 di unit crushing plant Narogong-II dengan skema produksi A yang mencapai 87,62 %, maka apabila dilakukan setiap shift kerja akan menghasilkan produk 20.602,80 ton/hari.Kata Kunci : Skema Produksi, Target Produksi, BatuGamping
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/view/18641/pdf
dc.rights Copyright (c) 2019 Prosiding Teknik Pertambangan
dc.source Prosiding Teknik Pertambangan; Vol 5, No 2, Prosiding Teknik Pertambangan (Agustus, 2019); 621-628
dc.source Prosiding Teknik Pertambangan; Vol 5, No 2, Prosiding Teknik Pertambangan (Agustus, 2019); 621-628
dc.source 2460-6499
dc.subject Teknik Pertambangan
dc.subject Skema Produksi, Target Produksi, BatuGamping
dc.title Evaluasi Sistem Kerja Unit Crushing Plant (Narogong-I danNarogong -II) Dalam Upaya Mencapai Target Produksi 20.000 ton/hari pada Tambang Batugamping di PT Holcim Indonesia, Tbk Holcim Narogong Plant Bogor, Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kuantitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account