Description:
Abstract. Percentage of water demand in the community is increasing so that in order to meet these water needs a water supply industry grows, one of which is a Refill Drinking Water Depot. The main problem that must be faced is higher level of bacteriological pollution caused by intestinal bacterial contamination. This study aims to determine the description of intestinal bacterial pollution in refill drinking water in the region of Panglayungan Community Health Center Tasikmalaya. The research method was cross sectional with descriptive observative through testing of refill drinking water samples in the lab using the Most Probable Number Test (MPN) and Total Plate Count Test (TPC). The results showed that there was bacteriological pollution in refill drinking water in the Panglayungan Community Health Center, Tasikmalaya City, as many as two of eleven samples of refill drinking water had pollution. Bacteriological contamination is proven by positive results in the presumptive test and confirmatory test in the MPN test, namely by the presence of bubbles in the durham tube and the media becoming more turbid. This positive results can be caused by various factors, one of which is sanitation hygiene factor.Keywords: bacteriological pollution, intestinal bacteria, refill drinking water, refill drinking water depot. Abstrak. Persentase kebutuhan air di masyarakat meningkat sehingga untuk dapat memenuhi kebutuhan air tersebut tumbuh industri penyediaan air minum, salah satunya berupa Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU). Masalah utama yang harus dihadapi ialah semakin tinggi tingkat pencemaran air secara bakteriologis oleh adanya kontaminasi bakteri usus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pencemaran bakteri usus pada air minum isi ulang di wilayah kerja Puskesmas Panglayungan Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan cross sectional dengan deskriptif observatif melalui pengujian sampel air minum isi ulang di lab dengan menggunakan Tes Angka Paling Mungkin (APM) dan Uji Angka Lempeng Total (ALT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pencemaran secara bakteriologis pada air minum isi ulang di wilayah kerja Puskesmas Panglayungan Tasikmalaya, yaitu sebanyak dua dari sebelas sampel air minum isi ulang mengalami pencemaran. Pencemaran secara bakteriologis dibuktikan dengan hasil positif pada uji penduga dan uji penegasan dalam Tes APM, yaitu dengan ditemukan adanya gelembung pada tabung durham dan media menjadi lebih keruh. Hasil yang positif ini dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, salah satunya dari faktor higiene sanitasi.Kata kunci: air minum isi ulang, bakteri usus, DAMIU, pencemaran secara bakteriologis.