Abstract: Handwashing is an effective behaviors for preventing infectious diseases. However, there are many people, especially children who have not yet applied good handwashing behavior, so there are many children who are exposed to infectious diseases in Indonesia, especially in Bandung. This is due to lack of knowledge about the importance of handwashing in daily life. The purpose of this study was to determine the relationship of the level of knowledge of handwashing with their behavior. This research was conducted with the quantitative analytical observational studies using cross sectional design. Data analysis was performed using univariate to see the frequency distribution and bivariate with Fisher exact to determine the relationship of categorical-categorical about the knowledge and behavior of handwashing. Samples were taken at 4th and 5th Grade Pertiwi Elementary School as much as 114 students. Based on data obtained, the number of the most numerous is in the category of a good level of knowledge is 85 people, out of the 85 people there were 53 (62.4%) who have appropriate behavior. The results of statistical tests found the value of p=0.420, so that there is no relationship between the level of knowledge of handwashing with their behavior in 4th and 5th Grade Pertiwi Elementary School in 2016. This research has that result because factors that affect behaviour apart from knowledge are attitudes, traditions, environment, and the availability of facilities. Therefore, knowledge cannot be used as a benchmark against a person's behavior.Abstrak: Mencuci tangan merupakan perilaku yang efektif untuk mencegah berbagai penyakit menular. Tetapi, masih banyak masyarakat terutama anak-anak yang belum menerapkan perilaku mencuci tangan dengan baik, sehingga masih banyak anak-anak yang terkena penyakit menular di Indonesia khususnya di Kota Bandung. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat terutama anak-anak mengenai pentingnya kebiasaan mencuci tangan di kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan mencuci tangan dengan perilakunya.Penelitian ini bersifat kuantitatif yang dilakukan dengan studi observasional analitik menggunakan design cross sectional. Analisis data dilakukan secara univariat untuk melihat distribusi frekuensi, dan bivariat dengan Fisher exact untuk mengetahui hubungan kategorik-kategorik tentang pengetahuan dan perilaku mencuci tangan. Sampel dilakukan pada siswa kelas 4 dan 5 SD Pertiwi Kelurahan Tamansari sebanyak 114 orang. Berdasarkan hasil data yang diperoleh, jumlah yang paling banyak terdapat pada kategorik tingkat pengetahuan baik sebanyak 85 orang. Dari 85 orang tersebut terdapat 53 orang (62,4%) yang memiliki perilaku yang sesuai. Hasil uji statistik menunjukan nilai p = 0,420, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan mencuci tangan dengan perilakunya pada siswa kelas 4 dan 5 SD Pertiwi di Kelurahan Tamansari tahun 2016. Penelitian ini memiliki hasil yang tidak bermakna karena faktor yang mempengaruhi perilaku selain pengetahuan diantaranya adalah sikap, tradisi, lingkungan, dan ketersediaan fasilitas. Oleh karena itu, pengetahuan belum bisa dijadikan patokan terhadap perilaku seseorang.
Mencuci tangan merupakan perilaku yang efektif untuk mencegah berbagai penyakit menular. Tetapi, masih banyak masyarakat terutama anak-anak yang belum menerapkan perilaku mencuci tangan dengan baik, sehingga masih banyak anak-anak yang terkena penyakit menular di Indonesia khususnya di Kota Bandung. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat terutama anak-anak mengenai pentingnya kebiasaan mencuci tangan di kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan mencuci tangan dengan perilakunya.Penelitian ini bersifat kuantitatif yang dilakukan dengan studi observasional analitik menggunakan design cross sectional. Analisis data dilakukan secara univariat untuk melihat distribusi frekuensi, dan bivariat dengan Fisher exact untuk mengetahui hubungan kategorik-kategorik tentang pengetahuan dan perilaku mencuci tangan. Sampel dilakukan pada siswa kelas 4 dan 5 SD Pertiwi Kelurahan Tamansari sebanyak 114 orang. Berdasarkan hasil data yang diperoleh, jumlah yang paling banyak terdapat pada kategorik tingkat pengetahuan baik sebanyak 85 orang. Dari 85 orang tersebut terdapat 53 orang (62,4%) yang memiliki perilaku yang sesuai. Hasil uji statistik menunjukan nilai p = 0,420, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan mencuci tangan dengan perilakunya pada siswa kelas 4 dan 5 SD Pertiwi di Kelurahan Tamansari tahun 2016. Penelitian ini memiliki hasil yang tidak bermakna karena faktor yang mempengaruhi perilaku selain pengetahuan diantaranya adalah sikap, tradisi, lingkungan, dan ketersediaan fasilitas. Oleh karena itu, pengetahuan belum bisa dijadikan patokan terhadap perilaku seseorang.