Universitas Islam Bandung Repository

Gambaran Neonatal Hiperbilirubinemia pada Bayi yang Lahir dari Ibu Golongan Darah O di RSUD Al Ihsan Kabupaten Bandung

Show simple item record

dc.contributor Kedokteran
dc.contributor
dc.creator Azzahra, Aulia
dc.creator Noormartany, Noormartany
dc.creator Azfiani Azhali, Buti
dc.date 2018-08-09
dc.date.accessioned 2019-09-13T05:58:15Z
dc.date.available 2019-09-13T05:58:15Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/13059
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/25986
dc.description Abstract. Neonatal hyperbilirubinemia is a common problem that can be found in neonates, especially in the first week of life, as haemolysis is one of the most common causes. ABO incompatibility is known as the highest cause of haemolysis in neonates. ABO incompatibility is occured in babies with A or B blood type from mothers with O blood type within 24 hour after birth and an increased level of indirect bilirubin > 12 mg/dL. The aim of this study is to describe neonatal hyperbilirubinemia in babies from mothers with O blood type in RSUD Al Ihsan Kabupaten Bandung in 2017. This descriptive study obtained 49 samples using total sampling techniques that match the inclusion and exclusion criteria from medical records between January–December 2017 in RSUD Al Ihsan. The data shows that there were 49 babies with neonatal hyperbilirubinemia born from mothers with O blood type, in which 30 (61%) babies are type A and 19 (39%) others are type B.  However, only 3 (6%) of 49 babies acquired ABO incompatibility, 1 (33%) baby is type A and the other 2 (67%) babies are type B while the remaining 46 (94%) did not acquired ABO incompatibility. The conclusion is that not all babies with neonatal hyperbilirubinemia born from mothers with O blood type in RSUD Al Ihsan can be defined as ABO incompatibility.Keywords: ABO Incompatibility, Hyperbilirubinemia, Jaundice, Neonates.Abstrak. Neonatal hiperbilirubinemia adalah masalah klinis umum yang ditemui pada neonatus, terutama pada minggu pertama kehidupan, salah satu penyebab terseringnya adalah hemolisis. Inkompatibilitas ABO merupakan penyebab terbanyak penyakit hemolitik neonatal. Inkompatibilitas ABO terjadi pada bayi bergolongan darah A atau B dari ibu bergolongan darah O, dalam 24 jam pertama setelah lahir dengan bilirubin indirek > 12 mg/dL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran neonatal hiperbilirubinemia pada bayi yang lahir dari ibu golongan darah O di RSUD Al Ihsan Kabupaten Bandung tahun 2017. Penelitian deskriptif ini didapatkan 49 sampel menggunakan teknik total sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dari rekam medis bulan Januari–Desember tahun 2017 di RSUD Al Ihsan. Hasil menunjukkan 49 bayi dengan hiperbilirubinemia lahir dari ibu bergolongan darah O, diantaranya 30 (61%) bayi bergolongan darah A dan 19 (39%) bayi golongan darah B. Namun, hanya 3 (6%) dari 49 bayi yang lahir dari ibu golongan darah O yang mengalami inkompatibilitas ABO dan 46 (94%) tidak mengalami inkompatibilitas ABO, diantaranya 1 (33%) bayi bergolongan darah A dan 2 (67%) lainnya bergolongan darah B. Simpulan, tidak semua bayi dengan neonatal hiperbilirubinemia yang lahir dari ibu golongan darah O di RSUD Al Ihsan dapat didefinisikan sebagai inkompatibilitas ABO.Kata Kunci: Hiperbilirubinemia, Ikterus, Inkompatibilitas ABO, Neonatus.
dc.description Neonatal hiperbilirubinemia adalah masalah klinis umum yang ditemui pada neonatus, terutama pada minggu pertama kehidupan, salah satu penyebab terseringnya adalah hemolisis. Inkompatibilitas ABO merupakan penyebab terbanyak penyakit hemolitik neonatal. Inkompatibilitas ABO terjadi pada bayi bergolongan darah A atau B dari ibu bergolongan darah O, dalam 24 jam pertama setelah lahir dengan bilirubin indirek > 12 mg/dL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran neonatal hiperbilirubinemia pada bayi yang lahir dari ibu golongan darah O di RSUD Al Ihsan Kabupaten Bandung tahun 2017. Penelitian deskriptif ini didapatkan 49 sampel menggunakan teknik total samplingyang sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dari rekam medis bulan Januari–Desember tahun 2017 di RSUD Al Ihsan. Hasil menunjukkan 49 bayi dengan hiperbilirubinemia lahir dari ibu bergolongan darah O, diantaranya 30 (61%) bayi bergolongan darah A dan 19 (39%) bayi golongan darah B. Namun, hanya 3 (6%) dari 49 bayi yang lahir dari ibu golongan darah O yang mengalami inkompatibilitas ABO dan 46 (94%) tidak mengalami inkompatibilitas ABO, diantaranya 1 (33%) bayi bergolongan darah A dan 2 (67%) lainnya bergolongan darah B. Simpulan, tidak semua bayi dengan neonatal hiperbilirubinemia yang lahir dari ibu golongan darah O di RSUD Al Ihsan dapat didefinisikan sebagai inkompatibilitas ABO.
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/13059/pdf
dc.rights Copyright (c) 2018 Prosiding Pendidikan Dokter
dc.source Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 4, No 1, Prosiding Pendidikan Dokter (Agustus, 2018); 361-367
dc.source Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 4, No 1, Prosiding Pendidikan Dokter (Agustus, 2018); 361-367
dc.source 2460-657X
dc.subject Kedokteran
dc.subject Hiperbilirubinemia, Ikterus, Inkompatibilitas ABO, Neonatus.
dc.subject
dc.subject hiperbilirubinemia; ikterus; inkompatibilitas abo; neonatus
dc.title Gambaran Neonatal Hiperbilirubinemia pada Bayi yang Lahir dari Ibu Golongan Darah O di RSUD Al Ihsan Kabupaten Bandung
dc.title Gambaran Neonatal Hiperbilirubinemia pada Bayi yang Lahir dari Ibu Golongan Darah O di RSUD Al Ihsan Kabupaten Bandung
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kuantitatif
dc.type Deskriptif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account