Universitas Islam Bandung Repository

Perbedaan Kejadian Nyeri Punggung Bawah pada Pramuniaga Pengguna Sepatu Bertumit Tinggi dan Tidak Bertumit Tinggi di Toko Mahmud Bandung

Show simple item record

dc.contributor Kedokteran
dc.contributor Kedokteran
dc.creator McGuire, Cindy May
dc.creator Widayanti, Widayanti
dc.creator Rachmawaty, Ike
dc.date 2018-08-09
dc.date.accessioned 2019-09-13T05:58:40Z
dc.date.available 2019-09-13T05:58:40Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/13216
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/26316
dc.description Abstract.The use of high-heeled shoes is increasing in this modern era both used for work and in lifestyle. Shoes that are favored by these women have an adverse effect on health, including causing lower back pain (LBP). The purpose of this study was to determine whether there was a difference in the incidence of LBP in high-heeled and non-high-heeled shoes wearer. This study was analytic with a cross-sectional study approach, the subject of the study were all cosmetic salesperson at Mahmud Bandung Store who used high-heeled shoes and non-high-heeled shoes. The statistical analysis used was bivariate analysis using Fisher’s Exact comparison. The results obtained from a total of 44 samples of high-heeled shoes wearer who experienced LBP based on age in women aged ≤ 35 years as many as 39 people and > 35 years was 1 person. The highest heel of the shoe is > 5 cm, which were 12 people, and in 1 day, it is often found in the duration of use≥ 5 hours as many as 37 people. Fisher’s Exact comparison test results showed that there was a significant difference in the incidence of LBP in high-heeled and non-high-heeled shoes wearer (p <0.05). The conclusion obtained from this study was that there is a difference in the incidence of LBP in high-heeled and non-high-heeled shoes wearer.Keywords: Age, duration of use, heel height, high heeled shoes, lower back painAbstrak.Penggunaan sepatu bertumit tinggi semakin meningkat di era modern ini baik digunakan untuk bekerja maupun dalam gaya hidup. Sepatu yang digemari oleh para wanita ini memiliki dampak yang kurang baik untuk kesehatan, diantaranya menyebabkan nyeri punggung bawah (NPB). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ada perbedaan kejadian NPB pada pengguna sepatu bertumit tinggi dan tidak bertumit tinggi. Penelitian ini analitik dengan pendekatan cross-sectional study, subjek penelitian adalah seluruh pramuniaga kosmetik Toko Mahmud Bandung yang menggunakan sepatu bertumit tinggi dan tidak bersepatu bertumit tinggi. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis bivariat dengan menggunakan komparasi Fisher’s Exact. Hasil penelitian diperoleh dari total 44 sampel pengguna sepatu bertumit tinggi yang mengalami NPB berdasarkan usia pada wanita kelompok usia ≤ 35 tahun sebanyak 39 orang dan > 35 tahun adalah 1 orang. Tinggi tumit sepatu terbanyak adalah > 5 cm yaitu 12 orang, dan dalam 1 hari banyak dijumpai pada lama penggunaan ≥ 5 jam sebanyak 37 orang. Hasil uji komparasi Fisher’s Exact menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna kejadian NPB pada pengguna sepatu bertumit tinggi dan tidak bertumit tinggi (p < 0,05). Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan kejadian NPB pada pengguna sepatu bertumit tinggi dan tidak bertumit tinggi.Kata kunci: Lama penggunaan, nyeri punggung bawah, sepatu bertumit tinggi, tinggi tumit, usia
dc.description Abstract: The use of high-heeled shoes is increasing in this modern era both used for work and in lifestyle. Shoes that are favored by these women have an adverse effect on health, including causing lower back pain (LBP). The purpose of this study was to determine whether there was a difference in the incidence of LBP in high-heeled and non-high-heeled shoes wearer. This study was analytic with a cross-sectional study approach, the subject of the study were all cosmetic salesperson at Mahmud Bandung Store who used high-heeled shoes and non-high-heeled shoes. The statistical analysis used was bivariate analysis using Fisher’s Exact comparison. The results obtained from a total of 44 samples of high-heeled shoes wearer who experienced LBP based on age in women aged ≤ 35 years as many as 39 people and > 35 years was 1 person. The highest heel of the shoe is > 5 cm, which were 12 people, and in 1 day, it is often found in the duration of use ≥ 5 hours as many as 37 people. Fisher’s Exact comparison test results showed that there was a significant difference in the incidence of LBP in high-heeled and non-high-heeled shoes wearer (p <0.05). The conclusion obtained from this study was that there is a difference in the incidence of LBP in high-heeled and non-high-heeled shoes wearerKeywords: Age, duration of use, heel height, high heeled shoes, lower back painAbstrakPenggunaan sepatu bertumit tinggi semakin meningkat di era modern ini baik digunakan untuk bekerja maupun dalam gaya hidup. Sepatu yang digemari oleh para wanita ini memiliki dampak yang kurang baik untuk kesehatan, diantaranya menyebabkan nyeri punggung bawah (NPB). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ada perbedaan kejadian NPB pada pengguna sepatu bertumit tinggi dan tidak bertumit tinggi. Penelitian ini analitik dengan pendekatan cross-sectional study, subjek penelitian adalah seluruh pramuniaga kosmetik Toko Mahmud Bandung yang menggunakan sepatu bertumit tinggi dan tidak bersepatu bertumit tinggi. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis bivariat dengan menggunakan komparasi Fisher’s Exact. Hasil penelitian diperoleh dari total 44 sampel pengguna sepatu bertumit tinggi yang mengalami NPB berdasarkan usia pada wanita kelompok usia ≤ 35 tahun sebanyak 39 orang dan > 35 tahun adalah 1 orang. Tinggi tumit sepatu terbanyak adalah > 5 cm yaitu 12 orang, dan dalam 1 hari banyak dijumpai pada lama penggunaan ≥ 5 jam sebanyak 37 orang. Hasil uji komparasi Fisher’s Exact menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna kejadian NPB pada pengguna sepatu bertumit tinggi dan tidak bertumit tinggi (p < 0,05). Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan kejadian NPB pada pengguna sepatu bertumit tinggi dan tidak bertumit tinggi. Kata kunci: Lama penggunaan, nyeri punggung bawah, sepatu bertumit tinggi, tinggi tumit, usia
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/13216/pdf
dc.rights Copyright (c) 2018 Prosiding Pendidikan Dokter
dc.source Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 4, No 1, Prosiding Pendidikan Dokter (Agustus, 2018); 455-459
dc.source Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 4, No 1, Prosiding Pendidikan Dokter (Agustus, 2018); 455-459
dc.source 2460-657X
dc.subject Kedokteran
dc.subject Lama penggunaan, nyeri punggung bawah, sepatu bertumit tinggi, tinggi tumit, usia
dc.subject Kedokteran
dc.subject Lama penggunaan, nyeri punggung bawah, sepatu bertumit tinggi, tinggi tumit, usia
dc.title Perbedaan Kejadian Nyeri Punggung Bawah pada Pramuniaga Pengguna Sepatu Bertumit Tinggi dan Tidak Bertumit Tinggi di Toko Mahmud Bandung
dc.title Perbedaan Kejadian Nyeri Punggung Bawah pada Pramuniaga Pengguna Sepatu Bertumit Tinggi dan Tidak Bertumit Tinggi di Toko Mahmud Bandung
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kuantitatif
dc.type Kuantitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account