Description:
Abstract. Premature rupture of membrane (PROM) is the rupture of membrane in a mother with the dilation less than 3-4 cm. According to the Health Office of West Java, 23% of the perinatal death cases is caused by the premature rupture of membrane. The premature rupture of membrane can cause an asphyxia from the complications of respiratory distress syndrome, umbilical cord compression, and infection. This study aimed to analyze the relation between the cases of premature rupture of membrane and asphyxia neonatorum in Al-Ihsan Regional Public Hospital, Bandung in the period of January until December 2019. The design of this research is observational analytic which used cross sectional as the approach. The sample in this study were the mothers who experienced premature rupture of membrane and the infants who had asphyxia neonatorum. The sampling method of this study was random sampling which was set for 133 respondents. The data were obtained from the medical record and analyzed by using chi-square. From the sample that qualify the inclusion criteria, there were 36 mothers experienced PROM. The result showed that there were 19 cases (30,7%) of PROM with asphyxia, while the PROM without asphyxia were 17 cases (24%). Moreover, the cases of those who did not experience PROM but had asphyxia were 43 cases (69,3), while the respondents who had neither PROM nor asphyxia were 54 cases (76%). The chi-square test result on the confidence interval of 95% showed that there is no significant relation between PROM and asphyxia neonatorum in Al-Ihsan Regional Public Hospital from January-December 2019 with p= > 0,05 (p= 0,386).Keyword: asphyxia, relation, premature rupture of membraneAbstrak. Ketuban pecah dini (KPD) merupakan suatu keadaan pecahnya selaput ketuban pada ibu dengan pembukaan kurang dari 3-4 cm. Berdasarkan dari dinas kesehatan Jawa Barat kasus kematian pada perinatal salah satu penyebabnya adalah ketuban pecah dini (23%).Ketuban pecah dini dapat menyebabkan asfiksia dari komplikasi sindrom gawat napas, kompresi tali pusat, dan infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kejadian ketuban pecah dini dan asfiksia neonatorum di RSUD Al-Ihsan Bandung periode Januari-Desember 2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah ibu yang mengalami ketuban pecah dini dengan bayi yang mengalami asfiksia neonatorum. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling yang ditetapkan sebanyak 133 responden. Pengumpulan data didapatkan dari medical record dan analisis data dilakukan menggunakan chi-square. Dari sampel yang memenuhi kriteria inklusi didapat 36 ibu yang mengalami KPD. Didapatkan hasil KPD yang mengalami asfiksia sebesar 19 kasus (30,7%), sedangkan KPD yang tidak mengalami asfiksia sebanyak 17 kasus (24%). Selain itu, yang tidak mengalami KPD tetapi asfiksia sebanyak 43 kasus (69,3%), sedangkan yang tidak mengalami KPD tetapi tidak asfiksia sebanyak 54 kasus (76%). Hasil uji chi-square pada derajat kepercayaan 95% hubungan antara KPD dan asfiksia neonatorum di RSUD Al-Ihsan Bandung periode Januari-Desember 2019 tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan nilai p= > 0,05 (p= 0,386).Kata Kunci: asfiksia, hubungan, ketuban pecah dini