Abstract:
Anak tunagahita merupakan salah satu anak berkebutuhan khusus yang kondisi
kecerdasannya mengalami hambatan, sehingga tidak mencapai tahapan
perkembangan yang optimal. Anak tunagrahita ditandai dengan kemampuan
intelektual di bawah rata-rata dan ketidakcakapan anak dalam berinteraksi sosial.
Anak tunagrahita membutuhkan sistem pendidikan khusus, salah satunya dengan
pendidikan formal di sekolah luar biasa (SLB). Ibu yang memiliki anak
tunagrahita di SLB Darul Hidayah mampu bertahan dari situasi sulit yang mereka
hadapi dalam mengasuh dan memberikan pendidikan pada anak tunagahita
sehingga anak tersebut mampu untuk mandiri.
Menurut Benard (2004), resiliensi merupakan kemampuan untuk dapat
beradaptasi dengan baik dan mampu berfungsi secara baik di tengah situasi yang
menekan dan banyak halangan dan rintangan. Resiliensi memiliki empat aspek
yaitu Social competence, Problem solving skills, Autonomy, dan Sense of purpose
and bright future. Dengan adanya hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti
mengenai bagaimana gambaran resiliensi pada ibu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan resiliensi pada ibu yang
memiliki anak tunagrahita di SLB Darul Hidayah kota Bandung dan aspek-aspek
apa saja yang mendukung untuk pencapaian resiliensi tersebut. Metode yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan subjek penelitian
sebanyak 11 orang ibu yang memiliki anak tunagrahita.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur resiliensi yang
dikonstruksikan berdasarkan teori resiliensi dari Benard, dengan reliabilitas
sebesar 0,968. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
teknik deskriptif dengan menggunakan metode statistik persentase. Hasil
penelitian ini menunjukkan sebesar 72,73% ibu yang memiliki anak tunagrahita di
SLB Darul Hidayah memiliki tingkat resiliensi tinggi. Hal ini sesuai dengan
persentase setiap aspek social competence sebesar 72,73%, problem solving skills
sebesar 81,82%, autonomy sebesar 54,55%, dan sense of purpose and bright
future sebesar 63,64% tergolong kategori tinggi.